Kamis, 22 Juli 2010

Episode Dua Lusin chapter 4


Besok...
Entah masihkah ada hari atau tidak
Entah masihkah ada kesempatan untuk memperbaiki diri
Entah masihkah bisa belajar lebih banyak
Entah masihkah bisa memberi lebih dari biasanya
Entah masihkah diberi waktu untuk menggapai asa

Besok...
Masih penuh dengan dosa kala usia yang semakin menua
Masih saja berbuat khilaf tatkala menyadari hal tersebut salah
Masih bersantai-santai ketika sadar waktu yang semakin meninggalkan
Masih tak menyadari akan segala khilaf yang dilakoni

Besok...
Usia makin meninggi semakin singkat
Usia pergi tanpa pamit
Usia memaksa diri untuk menyadari waktu yang sedikit
Usia yang masih dihiasi dengan kesia-siaan

Allahu Rabbi...
Sekian tahun ku hidup, sekian tahun pula kesalahan semakin menumpuk
Sekian lama ku di beri kesempatan, sekian tahun juga ku menyia-nyiakannya
Sekian waktu ku menempuh perjalanan, sekian tahun pula ku menelantarkannya

Allahu Rabbi...
Detik ini, ku semakin mengenang jasa mereka
Ibu yang pernah berdoa agar anaknya ini senantiasa memiliki kelebihan dibanding anak-anak yang lain
Ibu yang selalu mendampingi proses belajarku hingga kini berkesempatan untuk kuliah hingga tingkat S2
Ibu yang selalu membimbing agar diri ini semakin tegar menghadapi setiap masalah
Dan Ayah yang senin hingga minggu tak segan untuk bekerja
Ayah yang setiap harinya menasehatiku untuk menjadi manusia bermanfaat
Ayah yang memberikan tanggung jawab kepadaku untuk bisa menjadi contoh yang baik bagi adik-adik
Mereka yang kucintai dan telah berkorban terlalu besar hingga kini
Dan sekian tahun ku hidup belumlah bisa dan tak akan pernah bisa membalas jasa mereka

Allahu Rabbi...
Allahu Rabbi...
Allahu Rabbi...


to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar