Senin, 17 Mei 2010

Saat ALLAH Menjawab DoaQu


Dan ALLAH-lah tempat meminta yang satu-satunya...
The Only One...

Itulah yang kupelajari saat ini.
Sedikit pengalaman dari berjuta pengalaman.

Kemarin, menjelang pengumuman...
Jujur, sangat merasa pesimis mengingat ketika ujian agak kurang beres dalam mengerjakan.
Apalagi tes bahasa inggris. Bener2 harus ambil kursus untuk yang satu itu.
Ketika selesai ujian, banyak orang menanyakan...
"Gimana Nurul ujiannya?", "Kira-kira gimana hasilnya?", "Wuih hebat yang mau S2", dan berbagai komentar lain yang tak bisa kujawab dengan jawaban positif.
Hanya bisa senyum dan mengatakan bahwasannya ketika ujian sempat kehabisan waktu dan masih banyak soal yang belum dikerjakan. Otomatis, asal-asalan adalah hal yang dilakukan saat itu. Pasrah. Fiuh. Bahkan setelah ujian, langsung terasa lapar sangat karena susah banget.

Ya begitulah.
Namun, akhirnya terpikirlah sebuah cara agar hati kian tenang menghadapi ujian saat itu bahkan untuk menanti sebuah pengumuman. Dan akhirnya menjadi sebuah habit bahkan candu.
DOA...
Itulah yang kulakukan dan kuminta dari setiap orang yang kukenal.
Mungkin, ada orang yang menganggap agak sombong dengan mengumumkan bahwasannya aku akan melajutkan tingkat pendidikan.
Namun, aku hanya minta doa dan tak peduli dengan setiap orang yang berpikir dan berbicara seperti itu.
Kuanggap, itu semua mennjadi doa terselubung.

Jadi teringat dengan sebuah kisah di film Para Pencari Tuhan pada adegan Pak RW yang meminta doa dari Aya. Sedikit terinspirasi dari sana juga sebenarnya.
Dan hikmah dari semuanya, adalah satu tempat kita meminta.
ALLAH.

Mungkin saat kita meminta satu hal, kita belum tahu hal itu terbaik atau bukan.
Namun, menjelang ujian dan pengumuman aku berharap bahwa keputusan ini benar-benar menjadi yang terbaik bagiku, keluarga, sahabat, umat, dan agamaku.
Proses pelurusan niat yang selalu diperbaharui pun terus dilakukan hingga saat ini. Saat pengumuman telah dikeluarkan.

Sekali lagi, ALLAH saja satu-satunya tempat meminta.
Disertai dengan niat yang selalu diperbaharui, doa dari para sahabat dan keluarga, serta usaha kita serta kepasrahan akan segala keputusan yang ditetapkan-NYA.
Dan akhirnya, alhamdulillah aku diterima.
Namun, semua itu tak berhenti membuatku berdoa.
Semoga ini menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi umat serta menunjukkan eksistensi islam yang tak bisa diremehkan dengan mudah.
Karena ALLAH punya prajurit yang tak sekedar prajurit.
Namun, lebih dari itu.
ALLAH punya begitu banyak prajurit berkualitas yang siap berkorban untuk kejayaan islam, dan aku ingin menjadi salah satunya, namun tak ingin menjadi satu-satunya.
Karena itu, aku sadar bahwasannya ilmu yang kuperoleh harus bermanfaat meskipun bukan dalam pekerjaan formal.
Bermanfaat bagi umat hingga mereka pun turut dalam barisan ini.

Hmmm...
Begitu banyak cita dan asa yang ingin kuraih.
Namun, tak ingin kuraih semuanya sendiri.
Jika aku bahagia di jalan ini, maka akupun ingin mengajak orang lain juga untuk turut serta bahagia dengan ada di barisan ini.
Bersatu dalam cinta-MU...
Ya RABB...

Maka, nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
Ketika ALLAH selalu memberikan yang terbaik dan mengabulkan doa hambanya ketika ketulusan menyertai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar