Rabu, 16 Juni 2010

Ulasan Cinta


Bicara tentang cinta, pasti semua punya cerita.
Bahkan terlalu banyak orang yang memiliki segudang cerita tentang cinta.
Dari jatuh cintanya yang pertama hingga kesekian.
Hingga akhirnya ku berkesimpulan.
Begitu mudahnya kita jatuh cinta.

Hati itu cuma satu, tapi sepertinya punya banyak tempat yang siap diberikan untuk orang-orang yang spesial dan memiliki kesan tersendiri dalam hidup kita.
Jadi, sungguh aneh jika ada orang yang mengatakan dia hanya mencintai satu orang saja. Padahal hati punya banyak tempat untuk Rabb-nya, keluarganya, sahabatnya, hingga dirinya sendiri. Jadi jangan berdusta kawan dengan mengatakan cintamu hanya untuk seorang saja.

Bicara tentang cinta, menjadi satu hal yang sensitif sebenarnya.
Namun, tiba-tiba saja aku tergugah untuk mengulasnya.
Kadang bingung dengan begitu banyak cerita mengenai cinta yang penuh dengan kontradiktif.
Di satu sisi, ada begitu banyak orang dengan mudahnya mengatakan cinta.
Di satu sisi, ada sebagian orang lagi yang sulit mengutarakan cinta.
Bahkan, ada lagi kelompok orang yang mengingkari bahwa dia jatuh cinta.
Jadi, lagi-lagi aku berkesimpulan.
Banyak orang bingung dengan cintanya, hingga pengungkapannya pun dilakukan dengan berbagai cara.

Cinta... Cinta...
Para remaja mendefinisikannya dengan pacaran.
Sedikit bertambahnya usia, cinta didefinisikan dengan bertunangan.
Tak selang beberapa waktu, definisi cinta berubah menjadi pernikahan.
Apa itu definisi cinta sebenarnya???

Cinta... Cinta...
Hingga Ibnu Qayim membagi definisinya menjadi lebih dari 50 nama.
Tak ada yang tahu pasti mengenai makna pastinya.
Karena konon katanya, cinta itu dirasa dan tanpa definisi.
Cintamu tak berarti cintaku.

Cinta... Cinta...
Hingga penulis buku mengulasnya menjadi sebuah serial dan novel.
Penulis skenario membahasnya dalam sebuah film drama.
Penulis lirik menjadikannya melodi menghanyutkan.
Dan semua mendefinisikan cinta dengan berbeda.
Karena, lagi-lagi konon katanya cinta itu tanpa definisi.
Sehingga tergelitik pertanyaan, apakah mereka sedang jatuh cinta tatkala menulis tentang cinta?
Entahlah.

Berbicara tentang cinta, mengingatkanku akan sebuah lirik nasyid akan cinta manusia.
"Kasih manusia sering bermusim. Sayang manusia tiada abadi. Kasih Tuhan tiada bertepi. Sayang Tuhan janjinya pasti"
Dan, lagi lagi aku berkesimpulan cinta sempurna itu bukan milik manusia.
Karena ternyata kita tak akan mampu setia akan cinta.
Selalu saja berubah-ubah.
Tapi, apakah cinta kita pada-NYA juga berubah-ubah.
Hanya kau yang bisa menjawabnya untuk dirimu sendiri.
Pun aku.

Berbicara tentang cinta, membuatku kembali bertanya dengan seseorang yang bisa mencintai beberapa orang dalam konteks sebagai pasangan.
Bagaimana bisa mereka punya cinta seperti itu???
Adakah itu bentuk cinta dan kesetiaan atau hanya sekedar perjalanan mencari kepastian.
Menganggap sebagai sebuah permainan atau keseriusan jangka panjang.
Entahlah.

Berbicara tentang cinta, lagi-lagi aku bertanya pada orang-orang yang memberikan sinyal cinta.
Mengapa hanya sebuah sinyal yang mereka berikan?
Mengapa bukan langkah konkrit yang mereka lakukan?
Adakah karena takut akan penolakan dari cinta yang bertepuk sebelah tangan?
Lagi-lagi, aku hanya bisa menjawab "Entahlah"

Berbicara tentang cinta, aku melihat begitu banyak cara mengungkapkannya.
Bahkan marah pun menjadi bentuk ungkapan cinta.
Kecewa juga menjadi bentuk cinta.
Hingga akhirnya aku bingung dengan semua ungkapan cinta.

Cintamu tak berarti cintaku.
Cinta tanpa definisi.
Hanya masing-masing dari kita yang bisa memberikan nama pada cinta.
Bukan untuk cinta orang lain, tapi untuk cinta kita sendiri.
Karena nama cinta pada masing-masing kita berbeda.

Cinta... Cinta...
Kau Membuatku banyak bertanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar