
Seseorang yang spesial berpesan padaku :
Jadilah seperti matahari yang bisa memberikan cahaya serta kehangatan kepada seluruh penduduk bumi.
Ia memang akan tenggelam saat senja mulai menyambut, namun itu hanya sementara sebagai waktu istirahatnya untuk mempersiapkan terbit di esok hari.
Ia juga kadang tertutup oleh awan yang senantiasa menemani. Bahkan terkadang hujan pun turut menjadi sahabatnya. Dan itulah tanda, bahwa ia siap menjadi sahabat tatkala langit terkesan murung dengan mendung, terkesan menangis karena hujan.
Bahkan, pelangi pun juga menjadi sahabatnya hingga langit terlihat indah.
Tidak hanya itu, cahayanya pun dibutuhkan oleh penghias langit malam, yaitu sang bintang.
Itulah matahari, yang senantiasa sinar dan kehangatannya dinantikan, dibutuhkan.
Ia baru akan benar-benar pergi ketika Sang Pencipta memang memutuskannya untuk tidak bisa lagi memberikan sinar dan hangatnya.
Harapannya agar aku bisa seperti matahari dan bukan lilin.
Karena lilin akan lumer ketika mulai memberikan cahaya dan kehangatan bagi lingkungannya.
Cahayanya pun terbatas.
Dan matahari, ia kuat dan menguatkan.
Ia bisa memberikan cahaya dan hangat tanpa harus lumer karenanya.
Ketika ia tenggelam di kala senja, itu adalah bentuk istirahatnya untuk memberikan harapan baru lagi di esok hari.
Itulah harapannya.
Agar aku layaknya matahari yang kuat dan menguatkan.
Yang mampu menjadi sahabat bagi siapapun.
Yang mampu memberikan kebaikan pada banyak pihak.
Yang semakin bermanfaat setiap waktunya sebagai manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar