Rabu, 31 Maret 2010

_Si Anak Sulung_


biar kuceritakan sedikit tentang siapa itu anak sulung...
anak sulung, banyak yang bilang dia adalah pemimpin ketiga setelah kedua orang tuanya di rumah.
karena itu juga, banyak yang bilang, anak sulung paling suka nyuruh-nyuruh atau marah-marah.
gak sepenuhnya salah, tapi juga tak sepenuhnya benar tentang anggapan tersebut.
karena pada dasarnya setiap tingkatan anak pada dasarnya memiliki konsekuensi masing-masing dan mendapatkan perlakuan sesuai dengan karakter dan posisinya masing-masing.

anak sulung...
sebenarnya jauh lebih beruntung daripada adik-adiknya karena dia memiliki waktu yang jauh lebih banyak untuk bersama dengan kedua orangtuanya dibandingkan adik-adiknya.
maklum saja, karena pertautan waktu lahir yang lebih dulu.
ada yang bilang juga, jadi anak sulung bisa nyuruh-nyuruh adik-adiknya kalo membutuhkan sesuatu.
untuk yang satu ini, tidak berlaku di setiap keluarga.

tapi yang pasti, anak sulung memiliki beban yang lebih besar dibandingkan adik-adiknya.
dia yang akan menjadi contoh dan penentu di keluarganya.
dia juga yang paling diandalkan untuk segala urusan padahal kapasitasnya tidak atau kurang sesuai dengan harapan orang-orang di sekelilingnya.
anak sulung juga yang akan selalu mencoba menyimpan dan mencoba meredam kemarahan kepada adik-adiknya karena tak ingin orang tua mereka kerepotan.
anak sulung juga yang akan selalu dipersalahkan dan bertanggung jawab atas setiap kesalahan adik-adiknya.
anak sulunglah yang harus mengalah. harus selalu mengalah.

anak sulung kadang mencoba untuk egois, mencoba tuk tak memikirkan sekeliling.
tapi itu tak pernah bisa dilakukannya, dan sepertinya tak akan pernah bisa.
dia yang akan menanggung semuanya, terutama tanggung jawab atas adik-adiknya setelah orang tuanya.

jika keluarganya disakiti, maka anak sulung akan maju pada garda paling depan untuk membela keluarganya, bahkan meskipun dia tahu keluarganya salah.
jika ada keributan sedikitpun di rumah, anak sulung akan merasa bersalah karena sudah seharusnya ia mencoba untuk melerai dan tak menjadi bagian dari keributan.
jika ia tak bisa menjalankan perannya, maka penyesalan akan menyelimuti hampir seluruh hatinya.
dan akhirnya hanya tangis yang mengiringi penyesalannya.

itulah anak sulung, jika mereka tahu...
atau jika mereka mau tahu...
karena pada akhirnya setiap anak memiliki perannya masing-masing dan juga bebannya masing-masing...
tak selalu menyenangkan tapi juga tak selalu menyedihkan...
semua seimbang, hanya kita yang tinggal belajar untuk menghargai peran masing-masing...

Selasa, 30 Maret 2010

UJIAN dibalik UJIAN

langkah-langkah menuju ujian sebenarnya semakin dekat...
tapi justru ujian terberatnya adalah hari-hari dimana kita akan menghadapinya...
karena pada akhirnya, kita tak hanya berkutat pada persiapan secara fisik dengan belajar dan belajar tapi juga berkutat dengan hal-hal yang membuat minder atau down sebelum bertanding...

belum lagi jika harus menghadapi rasa malas atau gak konsentrasi sama sekali untuk belajar...
dan berbagai hal yang lain...
ujian menghadapi ujian...
berat dan penuh konsekuensi dan tetap harus dijalani.

dan jika hari ujian itu muncul, maka muncul pula ketakutan akan ketidaklulusan...
meskipun menyadari bahwa hal tersebut merupakan rejeki yang telah ditetapkan...
tapi hal tersebut pun tetap menjadi momok yang menakutkan...
takut akan kekecewaan yang akan muncul...
dan sekali lagi, jika itu harus terjadi maka harus dihadapi...

namun, saat ini masih tetap berharap, berdoa, berusaha...
agar kelulusan adalah ketetapan terbaik yang diberikan ALLAH...
dan semoga ilmu yang akan segera dirintis pun dapat bermanfaat di jalan-NYA...
Amin...

Kamis, 11 Maret 2010

bawahan-pimpinan

pelajaran hari ini adalah...
bagaimana dirimu bisa sukses menjadi seorang pimpinan dalam suatu wadah maupun kelompok...

banyak orang yang ingin berada pada fase ini...
dan itu mungkin terjadi pada setiap orang
hanya saja, sedikit dari mereka yang menyadari bahwa untuk menjadi pimpinan, sebaiknya dia harus belajar menjadi bawahan
kenapa?
karena ketika mungkin impiannya untuk menjadi pimpinan terwujud, maka dia akan menyadari dan memahami apa saja yang dibutuhkan sebagai bawahan
dan akhirnya, bawahan layaknya rekan kerja

banyak pemimpin di negeri ini, bukannya dihormati atau disegani tapi malah dicemooh atau mungkin banyak yang berharap dia celaka...
tak ada orang yang ingin berada di posisi itu
lalu... memang sudah semestinya kita memperlakukan setiap orang sesuai dengan porsinya...
dan sesuai dengan karakter mereka.
mustahil setiap orang diperlakukan sama, karena pada dasarnya setiap orang memiliki keunikan masing-masing
so, kenapa harus gengsi
kenapa kita tidak belajar untuk menganggap mereka rekan dengan keunikan yang dimiliki bawahan kita

so, untuk para pimpinan
mulai saat ini belajarlah memposisikan diri sebagai bawahan agar kita tahu apa yang mereka butuhkan dan mereka paham apa yang kita butuhkan dari mereka
dengan cara seperti itu, maka masing-masing dari kita akan menyadari akan adanya persamaan dan tak hanya berfokus pada perbedaan
izinkanlah kita dicintai oleh bawahan kita
dan cintailah mereka agar cinta itu pun kau peroleh...